Social Sciences

Social Sciences

  • Submitted By: rira
  • Date Submitted: 03/27/2010 5:44 AM
  • Category: Social Issues
  • Words: 1360
  • Page: 6
  • Views: 432

Erotisasi Sastra dan Gerakan Perempuan

Oleh: Rira Nurmaida
(Tugas Akhir Semester Apresiasi Sastra)

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir ini, dunia sastra kita seolah dikejutkan oleh kemunculan sejumlah perempuan penulis dengan karya yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Sebagian menganggap fenomena ini sebagai angin segar bagi Sastra Indonesia, sehingga bagi beberapa orang, kehadiran mereka dengan kecenderungan serupa—mengeksplorasi sensualitas—seperti demikian, dianggap sebagai titik pembaharuan.

Tulisan berikut ini merupakan sebuah analisis mengenai kemunculan genre baru penulisan sastra tersebut serta kaitannya dengan upaya penetrasi nilai-nilai liberal, terutama dalam hal kebebasan berekspresi.

Kredo Psikoanalitik dan Kebebasan Berekspresi

Dalam pandangan Freudian, seluruh kerja kreatif manusia—baik seni, hukum, agama, dan sebagainya—dianggap sebagai perkembangan dari libido. Libido sebagai suatu bentuk dari energi psikis yang terutama bersifat seksual kemudian disebut orang sebagai inti dari doktrin psikoanalisa.[2]

Bagi masyarakat yang menganut pandangan tersebut, tidaklah mengherankan bila kemudian aspek seksual dipandang menjadi hal yang membutuhkan pemenuhan mutlak. Sehingga berimplikasi pada lahirnya produk-produk budaya yang cenderung mengangkat sensualitas serta seksualitas, tak terkecuali pada sastra.
Selain itu, asas kehidupan yang sekuler menjadi lahan subur bagi tumbuhnya kebebasan berekspresi. Maka, tidaklah menjadi soal untuk berperilaku apapun selama dianggap tidak merugikan orang lain. Batas-batas kesopanan maupun susila semakin kabur bahkan menghilang di dalam kehidupan yang semakin bebas nilai (agama). Demikianlah yang terjadi pada masyarakat Barat. Nampaknya, hal tersebut kini mulai merasuk ke dalam budaya masyarakat non Barat, termasuk Indonesia sebagai dampak globalisasi.

Terlihat jelas dari kemunculan berbagai karya yang semakin kebarat-baratan. Sejumlah film layar lebar yang...

Similar Essays