Political Ecology

Political Ecology

BAB I
DESKRIPSI PERKEMBANGAN DAN AKTOR-AKTOR REDD

A. Tahap Perkembangan REDD
Deforestation dan emisi menjadi perdebatan politik dan ilmiah telah berlangsung sejak awal UNFCCC namun keseriusan untuk menjadikan isu ini sebagai salah satu isu penting adalah pada kesepakatan Protokol Kyoto pada tahun 1997. Namun dalam protokol ini hanya disepakati tentang perlunya melindungi dan mengkonservasi tempat penyimpanan karbon termasuk hutan. Protokol ini juga berisikan tentang target penurunan wajib emisi dari negara-negara industri maju dan juga memuat Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM, yang memungkinkan negara-negara tersebut mendapatkan kredit karbon di negara-negara berkembang jika mereka gagal dalam penurunan emisi. Namun dalam Protokol ini belum ada kesepakatan mengenai pemberian kompensasi terhadap negar-negara berkembang yang mampu menekan deforestation di negaranya, walaupun demikian Protokol ini menjadi pijakan awal dari kesepakatan tentang perlunya penyelamatan hutan.
Usul memberikan insentif positif bagi negara-negara pemilik hutan yang mampu mengurangi dampak deforestation baru muncul ketika Koalisi Pemilik Hutan Tropis (Coalition for Rain Forest Nations/CfRFN) yang dipelopori oleh Papua Nuginea dan Costarica sepakat mengajukan proposal tentang insentif untuk avoided deforestation yang kemudian masuk dalam agenda CoP ke 11di Montreal dengan nama Reducing Emission From Deforestation in Developing Countries dengan mengunakan pendekatan emisi nasional, hampir sama dengan Papua Nuginea dan Costarica, Brasil pun memberikan usul agar adanya kompensasi bagi negara yang mampu mencegah deforestasi.
Proposal ini banyak disambut baik oleh negara-negara para pihak, teruatama karena adanya fokus baru, yang memecahkan berbagai permasalah dari diskusi mengenai isu “penghindaran deforestation” yang ada sebelumnyayang lebih berfokus pada tingkatan proyek atau pendekatan sub-nasional. CoP merujuk isu tersebut kepada Badan Tambahan untuk...

Similar Essays